SBdP (2) Kelas 5 Tema 2 SBdP - Seni Tari
Seni Tari
A. Pengertian
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran.
B. Unsur utama dalam tari
1. Raga (wiraga)
Seni tari harus menonjolkan gerakan badan, baik dalam posisi berdiri atau pun duduk.
2. Irama (wirama)
Seni tari harus memiliki gerakan ritmis yang sesuai dengan irama pengiringnya, baik dari tempo maupun iramanya.
3. Rasa (wirasa)
Seni tari harus mampu menyampaikan pesan perasaan melalui gerakan sebuah tarian dan ekspresi penarinya.
C. Properti tari
Properti tari merupakan benda-benda yang digunakan sebagai alat untuk mendukung ungkapan suatu gerakan. Properti yang digunakan merupakan suatu pencerminan sebuah karakter yang dilukiskan dari sebuah alat peragaan.
D. Fungsi properti tari
- Penunjang dan Pelengkap pementasan tari.
- Menambah nilai keindahan tari.
- Mempermudah tersampaikannya makna dan pesan yang ingin disampaikan penari.
- Mempertegas gerakan tari.
E. Benda yang dapat digunakan menjadi properti tari
Properti digunakan sebagai pelengkap tari yang dapat memperingan kesulitan gerak. Properti yang biasaya digunakan misalnya:
- Kuda lumping,
- Tombak,
- Gondewa,
- Keris,
- Kendi,
- Payung,
- Bakul
F. Bentuk karya tari
1. Bentuk tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari dalam penyajiannya di bawakan oleh seorang penari.
Contoh:
a. Tari panji sumirang (Bali)
b. Tari gerbang kaca gandrung (Jawa Tengah)
c. Tari topeng kelana (Jawa Tengah)
2. Bentuk tari berpasangan
Tari berpasangan adalah penampilan penampilan tari yang ditarikan secara berpasangan, gerak tarinya saling mengisi dan melengkapi, dan ada interaksi antara penari yang satu dengan jurus pasangannya. Bentuk tari berpasangan yaitu tani berpasangan putri, tari berpasangan putra, dan tan berpasangan campuran.
Contoh:
a. Tari oleg tambulilingan (Bali)
b. Tari merak (Jawa Barat)
c. Tari jaran goyang (Jawa Timur)
d. Tari gale - gale (Papua)
e. Tari zapin (Riau)
f. Tari serampang dua belas (Sumatra) Utara)
3. Bentuk tari kelompok
Bentuk tari kelompok adalah penampilan penampilan yang dilakukan lebih dari dua penari. Ada unsur gerak dan cara mengomposisikan tari, baik dengan iringan desain pola lantai, desain tinggi rendahnya menarik penari maupun tingkat yang membuat seluruh sajian tari.
Contoh:
a. Tari pakarena (Sulembari)
b. Tari zapin melayu (Palembang)
c. Tari lenso (Maluku)
d. Tari pendet (Bali)
G. Memilih Karya Tari
Pemilihan karya tari harus disesuaikan dengan bentuk tari. Misalnya, jika bentuk tari yang dipilih berpasangan, pilihlah karya tari berpasangan.
H. Menentukan Jumlah Penari
Jumlah penari disesuaikan dengan bentuk dan karya tari yang dipilih. Jika karya tari yang dipilih berpasangan, jumlah penarinya dua orang atau kelipatannya.
I. Memilih Properti Tari
Properti perlu dipersiapkan sejak awal dan selalu dipakai sejak latihan peragaan gerak tari. Tujuannya agar pada saat peragaan di depan penonton, kamu sudah terbiasa dengan properti pengguna sehingga sesuara dengan gerak tari.
J. Menentukan Iringan Tari
Saat ini iringan tari bisa kita dapatkan dalam aneka bentuk rekaman, baik dengan pita kaset maupun CD. Persiapkan iringan tari sejak awal dan gunakan selalu setiap kali latihan.
K. Memilih Busana Tari
Setiap karya tari memerlukan busana yang berbeda. Busana tari harus sesuai dengan tema tari.
Komentar
Posting Komentar