Bahasa Indonesia Kelas 5 Tema 4 - Pantun
Materi Ajar Kelas 5 Tema 4 “Sehat itu Penting”
Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia
KD. 3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
Pantun
A. Pengertian
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "penuntun".
B. Ciri-ciri Pantun
a. Tiap bait terdiri atas empat baris
b. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
Memiliki dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua, sedangkan isi terletak pada baris ketiga sampai keempat.
c. Rima/ sajak/ kesamaan bunyi di akhir kalimat a-b-a-b
C. Jenis-jenis Pantun
a. Berdasarkan usia
1. Pantun anak-anak
Yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang mana pantun ini menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.
Contoh:
Terbang rendah burung kutilang
Hinggap di dahan sambil menoleh
Hatiku senang tidak kepalang
Ayah pulang membawa oleh-oleh
2. Pantun muda
Yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri), dan nasib.
Contoh:
Hujan turun rintik-rintik
Ada gubug di tepi sawah
Wahai dinda berwajah cantik
Bolehkah kanda main ke rumah
3. Pantu dewasa
Yaitu pantun mengenai orang tua, budaya, agama, dan nasihat.
Contoh:
Enak benar tinggal di Batujajar,
Segar udaranya, indah, dan permai,
Anak sekolah rajinlah belajar,
Agar cita-citanya kelak tercapai.
b. Berdasarkan isinya
1. Pantun Nasihat
Pantun nasihat merupakan rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih lebih baik.
Contoh:
Kalau anda lagi di pantai
Tidak lupa menggelar tikar
Kalau anda ingin sekali pandai
Jangan lupa rajin terus belajar
2. Pantun Muda
Pantun muda adalah pantun yang diperuntukkan bagi kaum muda/remaja yang biasanya berhubungan dengan masalah cinta.
Contoh:
Naik delman lihat ke belakang
Banyak mobil di jalanan
Anak muda jaman sekarang
Cuma cinta saja yang dipikirkan
3. Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, penuh keakraban sehingga menimbulkan suasana menjadi makin riang.
Contoh:
Buah pisang buah tomat
Disimpan di dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi
4. Pantun Teka teki
Pantun yang berisi tekateki atau tebakan yang biasanya dibutuhkan jawaban atas teka-teki tersebut.
Contoh:
Mendengar ibu sedang masak,
Ternyata masak kue panggang.
Kalau kamu pintar menebak,
ular apa yang ada di pinggang.
Jawabannya adalah ikat pinggang.
5. Pantun Agama
Pantun yang di dalamnya mengandung nasihat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup.
Contoh:
Sebatang pohon daunnya rimbun
Lebat daunnya tiada buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
6. Pantun Adat
Adalah pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa ke daerahan dan kental akan unsur kebudayaan tanah air.
Contoh:
Menyulam dengan benang kasar
Baju disulam tepi kainnya
Salah kecil ataupun besar
Hukumnya sudah tersedia
7. Pantun dagang
Atau disebut pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang. Dan biasanya dinyanyikan / dibacakan oleh orang-orang yang berada di perantauan jika mereka ingat akan kampung halamannya atau nasib yang tidak seberuntung temannya.
Contoh:
Berlayar kapal di tengah laut
Hendak menjelang tanah sepi
Nasib kami ibarat sabut
Dihempas ombak karam di tepi
8. Pantun Anak
Adalah pantun yang memang diperuntukkan bagi anak-anak sehingga semua isi pantun berhubungan dengan dunia anak.
Contoh:
Membuat manisan dari buah salak
Dijual dengan macam-macam harga
Jadi anak berbaktilah pada ibu bapak
Agar kelak bisa masuk surga
9. Pantun kepanlawanan
Adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan.
Contoh:
Di pantai banyak karang
Karang adalah kekayaan lautan
Jangan berlagak gagah yang garang
Kalau tidak berani seperti pahlawan
10. Pantun Kiasan
Yaitu pantun yang isinya berupa ibarat atau membandingkan atau mengkiaskan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Contoh:
Diam lisan banyak merenung,
lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung,
apa daya tangan tak sampai.
Maknanya:
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
Komentar
Posting Komentar