IPAS KELAS 5 ~ PETA

 PETA

Sumber: https://images.app.goo.gl/GUo2ZKLD1ujS3noH9

Sumber: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6231959/12-komponen-peta-lengkap-dengan-unsur-dan-penjelasannya.


  1. Pengertian Peta

  • Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan Bumi yang memiliki tekstur tidak rata pada bidang datar dengan skala diperkecil.

  • Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur atau kenampakan dari bumi, yang berkaitan dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Kenampakan yang dimaksud berupa pegunungan, lembah, sungai, hutan, sawah, danau, jalan, hingga jalur kereta api.


  1. Fungsi Peta

Peta memiliki 4 fungsi dasar:

  • Sebagai alat yang menunjukkan lokasi serta menggambarkan luas, jarak, dan berbagai bentuk kenampakan di Bumi, baik alamiah maupun buatan.

  • Sebagai alat untuk menentukan arah perjalanan yang berguna di kalangan navigasi.

  • Sebagai dokumen ilmiah yang menyimpan informasi keruangan.

  • Sebagai referensi atau sumber informasi tentang geologi, jenis tanah, persebaran penduduk, dan penggunaan lahan.


  1. Unsur dan Komponen Peta

Peta terdiri atas 12 unsur dan komponen:

  1. Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi pokok peta yang ditampilkan. Misalnya peta Provinsi Jawa Timur, berarti peta tersebut menampilkan kondisi wilayah Jawa Timur, mulai lokasi kota/kabupaten hingga ruas jalan yang menghubungkan antarkota. Judul peta biasanya terdapat pada bagian atas gambar peta.


  1. Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni skala numerik, skala garis, dan skala verbal. Skala memungkinkan kita mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja.

Dalam peta di atas, tertulis skala 1:425.000. Artinya, setiap 1 cm dalam peta mewakili 25.000 cm atau 4,25 km pada kondisi aslinya. 

  1. Garis Lintang

Garis lintang adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur. Garis lintang menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis khatulistiwa atau ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara dan bagian selatan.


  1. Garis Bujur

Garis bujur adalah garis imajiner yang membujur dari utara ke selatan. Garis bujur berfungsi menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada setiap jarak 15 derajat garis bujur adalah 1 jam. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di Greenwich, Inggris. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu, yaitu:

  1. Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. WIB memiliki perbedaan waktu satu jam lebih lambat dari WITA, dan dua jam lebih lambat dari WIT.

  2. Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Gorontalo. WITA memiliki perbedaan waktu satu jam lebih cepat dari WIB, dan satu jam lebih lambat dari WIT.

  3. Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi  Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. WIT memiliki perbedaan waktu dua jam lebih lambat dari WIB dan satu jam lebih lambat dari WITA.

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2022/01/16/154102278/pembagian-waktu-di-indonesia-serta-daftar-provinsi-yang-masuk-zona-wib-wit.



  1. Petunjuk Arah

Sumber: https://images.app.goo.gl/RPzcKHT1Fbyp81rw8


Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang transportasi.


  1. Peta Inset

Sumber: https://images.app.goo.gl/YUjHirkfyz3YZz9B7


Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama, tapi masih termasuk di dalam garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat, gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat berada di Indonesia.


  1. Simbol Peta


Sumber: https://id.scribd.com/document/337991078/Arti-Dari-Simbol-Peta

Sumber: https://images.app.goo.gl/HCoxM5WqYbibJTJ1A


Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, simbol jangkar, simbol warna, dan simbol area/wilayah.


  1. Legenda

Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui maksud suatu simbol pada gambar peta.


  1. Warna Peta

Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta. Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah, warna kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya, maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut. Kemudian, daratan menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut menggunakan warna biru.


  1. Lembaga Pembuat

Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta. Lembaga pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.


  1. Tahun Pembuatan

Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.


  1. Keterangan Sistem Proyeksi Peta

Sumber: https://images.app.goo.gl/nkMUtrEjAM7A8A2XA


Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Kompetisi Literasi Numerasi

MATEMATIKA KELAS 5 - LATIHAN SOAL LUAS BANGUN DATAR (PERSEGI PANJANG)

MATEMATIKA KELAS 5 ~ SUDUT